Figure Blog

5 Etika Marketing yang Harus Kamu Tahu Sebagai Pemilik Usaha!

8 Mar 2023

Marketing usaha yang baik lebih dari sekadar marketing yang dijalankan dengan strategi, taktik, dan metode yang tepat.

Marketing usaha yang baik juga memikirkan dan menerapkan berbagai etika marketing.

Pasalnya, dengan etika marketing yang kamu pegang teguh, dampak marketing kamu akan terasa hingga jangka panjang dan bisa memengaruhi hubungan kamu dengan pelanggan kamu.

Lantas, apa saja etika marketing yang perlu kamu tahu dan pegang teguh agar marketing usaha kamu tetap lancar dan berdampak positif?

5 Etika Marketing untuk Kamu Pahami Sebagai Pemilik Usaha!

1. Lakukan dengan Cara yang Positif dan Berikan Dampak Positif

Satu hal yang paling perlu kamu ingat terkait etika marketing usaha adalah perlunya melakukan marketing dengan cara atau metode yang positif dan mampu memberikan dampak yang positif juga (Bukan hanya untuk usahamu, tetapi untuk pelanggan).

Cara atau metode yang positif berarti diperlukan penggunaan cara-cara yang nggak mengandung risiko tinggi dan menyerang satu atau beberapa pihak. Fokuslah pada produk atau jasa kamu sendiri tanpa harus membawa konten yang buruk atau kurang etis yang berpotensi menyinggung pihak tertentu.

Hal ini dimaksudkan agar kamu juga bisa membawa dampak positif, yaitu membuat pelanggan lebih tertarik dengan usaha kamu dan memperoleh rasa percaya dan persepsi positif dari pelanggan kamu.

2. Jadilah Usaha yang Transparan

Dalam melakukan marketing, sebisa mungkin kamu menjelaskan dan menyampaikan produk dan jasa yang kamu tawarkan dengan pesan dan cara yang jujur dan transparan.

Transparansi dalam menyampaikan informasi dalam bahan marketing kamu akan membantu kamu memperoleh kepercayaan pelanggan dan membuat pelanggan akan cenderung loyal kepada usaha kamu.

Ilustrasi Etika Usaha dan Marketing

Sumber: Freepik

3. Jangan Asal Klaim

Klaim yang salah atau berlebihan kadangkala bisa kamu temukan ketika suatu usaha melakukan marketing.

Contoh sederhananya: Ketika suatu brand mengklaim bahwa produknya adalah yang nomor 1 dalam menjawab permasalahan pelanggan.

Biasanya, formula klaim seperti ini umum dilakukan dan hal ini sejatinya salah untuk diterapkan.

Ketika kamu ingin mengklaim bahwa produk kamu memang yang terbaik atau nomor 1 dalam suatu hal, kamu perlu bukti yang konkret dan benar-benar mendukung.

Jangan sampai kamu menyampaikan klaim yang salah atau cenderung berlebihan, terlebih lagi ketika nyatanya banyak orang menganggap produk kamu nggak sebaik atau sehebat yang kamu klaim.

Oleh karenanya, kamu perlu berhati-hati dan teliti atas klaim produk yang kamu sampaikan di materi marketing kamu.

4. Berhati-hati dengan Stereotipe

Stereotipe menjadi salah satu aspek yang perlu kamu pantau betul-betul ketika kamu akan mempersiapkan konten dan materi marketing kamu.

Kurang atau minimnya pemahaman mengenai stereotipe hingga penggunaan stereotipe yang berlebih dan kurang tepat akan menyebabkan proses marketing yang kamu lakukan justru malah mengundang kecaman dan kontroversi.

Oleh karenanya, ada baiknya untuk lebih ketat lagi apabila kamu ingin mengangkat stereotipe di dalam marketing yang kamu lakukan. Jika bisa, sebaiknya hindari penggunaannya.

5. Selalu Utamakan Pelanggan

Marketing yang kamu lakukan bukan cuma tentang produk kamu. Ini juga adalah tentang pelanggan.

Pelanggan kamu berhak untuk memperoleh informasi yang jelas, sesuai, dan transparan. Jangan sampai kamu menyesatkan pelanggan lewat konten marketing yang kurang tepat, berlebihan, hingga nggak jujur.

Di samping itu, pelanggan kamu berhak untuk memperoleh perlindungan atas data dan privasi mereka. Jangan sampai kamu memanfaatkan kedua hal tersebut untuk kepentingan usaha kamu saja.

Apabila kamu melakukan hal-hal tersebut, maka masalah hukum adalah hal yang pasti menghampiri kamu sebagai pemilik usaha.

Contact Us