Tidak selamanya sebuah produk akan terus menjual. Di beberapa waktu dan lokasi tertentu, suatu produk bisa mengalami gejolak dalam permintaan. Kalau kamu menjual produk tersebut, bisa-bisa keuntungan yang kamu dapat tidak akan maksimal.
Kondisi ini kemudian membuat kamu harus pintar-pintar dalam menentukan produk apa yang ingin kamu jual dan kapan serta di mana produk itu bisa kamu jual demi memaksimalkan keuntungan. Cara terbaik melakukannya? Assortment planning!
Assortment planning merujuk kepada proses yang dilakukan oleh usaha untuk memilih ragam atau kelompok produk apa saja yang ingin dijual di lokasi dan periode tertentu.
Secara sederhana, dengan assortment planning, kamu perlu mempertimbangkan tingkat permintaan di tiap lokasi usaha dan musim tertentu untuk menentukan produk yang akan kamu jual di tiap lokasi usahamu dan kapan produk itu akan dijual.
Terlalu banyak SKU alias SKU proliferation adalah sumber bencana untuk usahamu. Kondisi ini akan berdampak negatif buat keuntungan usahamu karena kamu akan mengalami overstocking sampai pembengkakan biaya gudang.
Dengan assortment planning, jumlah SKU kamu akan jauh lebih berkurang dan kamu bisa lebih fokus untuk memiliki dan menjual produk yang memang benar-benar menjual saja.
Di samping masalah membludaknya SKU sampai overstocking, assortment planning juga bisa membantumu mencegah stockout alias kehabisan produk.
Assortment planning akan memudahkanmu melakukan pemesanan kuantitas produk secara akurat tanpa kamu harus memesannya berulang-ulang atau menunggunya habis.
Terbatasnya kapasitas gudang adalah tantangan tersendiri untuk mengisinya dengan produk-produk yang akan kamu jual. Kamu bisa-bisa memesan berbagai produk dengan jumlah berlebih sehingga gudangmu jadi penuh dengan produk yang belum tentu bisa dijual.
Nah, kondisi seperti ini bisa dikelola dengan lebih jitu lewat assortment planning. Pasalnya, kamu bisa mengelola dan memesan persediaan produk dengan lebih strategis sehingga kapasitas gudangmu bisa menampung produk-produk yang memang penting atau punya permintaan tinggi.
Wide assortment dilakukan bila suatu usaha memiliki beragam jenis atau kategori produk namun setiap produk memiliki variasi yang terbatas.
Misalnya, suatu usaha apparel menjual kaos, kemeja, jaket, dan sweater, namun setiap produk hanya punya 1 - 2 warna saja dengan 1 - 2 ukuran.
Deep assortment adalah kebalikan dari wide assortment. Usaha yang menerapkan deep assortment memiliki kategori atau jenis produk yang terbatas, namun punya banyak variasi.
Misalnya, suatu usaha apparel hanya menjual kaos polos saja. Namun, pilihan warnanya begitu bervariasi hingga 8 - 10 warna baju.
Kalau usahamu punya core product yang tidak berkaitan dengan berbagai produk lainnya, scrambled assortment mungkin jadi jenis assortment planning yang cocok buat kamu.
Mengambil keputusan berdasarkan feeling adalah sebuah cara yang hit & miss, yang berarti keputusanmu bisa saja berhasil dan bisa saja gagal.
Ada baiknya kamu memanfaatkan berbagai data yang tersedia dalam membuat assortment planning. Data-data seperti riwayat penjualan, inventory turnover, data SKU, sampai keuntungan tiap produk mesti jadi bahan pertimbangan saat kamu akan menerapkan assortment planning.
Assortment planning tidak akan selalu bisa membantumu memenuhi permintaan pelanggan dengan akurat dan masih mungkin membuat usahamu kehabisan atau kelebihan produk.
Meski begitu, jangan sampai hal tersebut membuat kamu mundur untuk membuat assortment planning yang efektif. Pastikan kamu tetap membuat assortment planning yang bisa efektif dengan fokus pada data yang tersedia.
Selain itu, assortment planning yang kamu buat juga tidak perlu muluk-muluk. Misalnya, kamu bisa fokus pada assortment planning yang bisa membantumu mengelola kategori produk tertentu.
Assortment planning berkaitan erat dengan kualtias rantai pasokan yang kamu punya. Bila rantai pasokan kamu seringkali mengalami kendala dalam pengiriman atau produk yang dikirim kurang baik, hal ini akan menyulitkan proses assortment.
Kamu mungkin perlu mencari pemasok alternatif atau menyederhanakan proses-proses yang rumit di dalam supply chain kamu agar produk bisa dikirim dan diterima dengan cepat dan baik.
Assortment planning adalah cara yang akan membantumu memilih produk yang tepat untuk kamu jual. Dengan memilih produk-produk yang tepat untuk kamu jual di lokasi dan periode tertentu, kamu bisa memaksimalkan penjualan dan keuntunganmu.
Dalam melaksanakan proses ini, kamu akan butuh data-data penting mulai dari penjualan sampai persediaan produk. Oleh karenanya, kamu mungkin butuh Onstock yang bisa menyajikan laporan seperti penjualan dan produk dengan lengkap. Semua tersaji detail dan tidak ada yang bakal terlewat!