Figure Blog

Gen Z tidak Melirik Produkmu? Ini 7 Alasan Terbesarnya!

9 Jan 2024

Bertumbuhnya jumlah anak muda alias gen z membuat banyak usaha baru, terutama yang tergolong kecil dan menengah, berlomba-lomba untuk meraih ceruk pasar tersebut.

Walau jumlahnya besar, nyatanya menggaet gen Z sebagai target pasarmu tidak semudah itu. Ada beberapa faktor yang cenderung membuat gen Z justru malah enggan membeli produkmu.

Kalau salah satu faktor ini kamu miliki dalam usahamu, sebaiknya kamu segera mengevaluasi usahamu ya!

7 Alasan ini Bikin Gen Z tidak Tertarik Membeli Produkmu

1. Minim Review Produk

Kurangnya jumlah review adalah hal yang umum dialami oleh sebuah usaha, terlebih lagi jika usaha tersebut baru dibuka.

Tapi, bila hal ini dibiarkan berlama-lama, kamu akan sulit memiliki 'magnet' yang kuat untuk bisa meyakinkan gen Z untuk membeli produkmu.

Kondisi ini semakin diperparah karena ternyata, menurut riset yang diterbitkan Power Reviews, 90% gen Z enggan membeli produkmu kalau tidak ada review atau penilaian pelanggan.

Karena ini, cobalah untuk mengajak para pelanggan yang sudah membeli produkmu untuk memberi review yang lengkap dan deskriptif beserta foto produk yang dibelinya. Kamu juga bisa memberi insentif berupa potongan harga atau voucher untuk pelanggan yang memberi review.

2. Minim Diskon

Sudah jadi pemahaman umum bahwa gen Z adalah kelompok yang cukup rutin mengincar diskon atau potongan harga dalam membeli produk. Ketika tidak ada diskon atau nominal diskon sedikit, mereka cenderung akan membatalkan pembelian.

Oleh karenanya, kamu bisa menyediakan sejumlah diskon menarik buat pelangganmu. Tidak perlu terlalu sering, namun yang jelas, diskon yang diberikan harus sesuai dengan apa yang pelangganmu inginkan.

3. Pilihan Kurir Kurang Disukai

Meski cenderung memiliki layanan yang sama, setiap layanan kurir dan logistik memiliki penggemarnya masing-masing. Hal ini disebabkan banyak faktor, mulai dari kualitas layanan, customer service, sampai sistem tracking yang kurang memuaskan.

Dengan preferensi yang berbeda-beda, kamu mesti paham kurir apa yang paling banyak dipakai oleh target pelanggan gen Z. Sebisa mungkin gunakan lebih dari satu kurir dan pastikan kurir-kurir yang kamu gunakan sesuai dengan apa yang diharapkan pelangganmu.

4. Kebijakan Retur Bertele-tele

Kesederhanaan adalah apa yang dicari oleh gen Z dalam berbelanja. Mereka ingin proses belanja yang sederhana, cara pembayaran yang sederhana, dan tentunya, proses retur yang sederhana.

Bila ada produk yang tidak sesuai saat dibeli, maka retur menjadi titik akhir yang menentukan kepuasan pelanggan terhadap usahamu. Bila kebijakan retur yang kamu punya justru terlalu rumit dan butuh berbagai syarat yang tidak perlu, pembeli pun harus kecewa dengan brand kamu.

Sebagai sebuah usaha, kamu mesti menawarkan kebijakan retur yang simpel dan berpihak pada pelangganmu. Jangan sampai mereka terasa berat hanya untuk melakukan retur. Ingat, pelangganmu layak untuk dapatkan produk terbaik.

5. Metode Pembayaran Terbatas

Bayangkan ketika ada pelanggan gen Z yang sudah cocok dengan produkmu dan pembeliannya terhambat metode pembayaran yang tidak tersedia.

Atau justru kamu hanya menyediakan sistem pembayaran cash dan mereka hanya membawa smartphone mereka untuk contactless payment.

Jangan sampai hal sekecil metode pembayaran jadi tembok yang menghalangi pelangganmu dan pembelian produk yang ia ingin lakukan.

Karena gen Z cenderung up to date dengan perkembangan zaman, maka sebisa mungkin sediakan beragam metode pembayaran melalui smartphone atau digital payment yang membuat mereka tidak perlu mengeluarkan cash.

6. Citra Buruk Tentang Sustainability

Sebagai generasi yang cenderung kritis, isu lingkungan jadi salah satu perhatian gen Z dan isu ini juga mulai memengaruhi cara pikir dan proses pengambilan keputusan mereka saat ingin membeli sebuah produk.

Yang menarik, di dunia serba transparan ini, gen Z bisa mempelajari apa yang dikerjakan sebuah brand dan mencari tahu pengaruh brand tersebut terhadap lingkungan.

Inilah yang lalu mendorong mereka untuk memutuskan apa sebuah brand layak dibeli dari segi keetisannya terhadap lingkungan.

Kalau brand kamu memang mengedepankan ini, pastikan untuk menjelaskan apa yang kamu kerjakan dan pengaruhnya terhadap lingkungan setransparan mungkin. Jelaskan setiap bahan baku dan proses produksi yang kamu gunakan.

Yang jelas, mereka bukan hanya ingin tahu produkmu dan pengaruhnya kepada hidup mereka, tetapi juga bagaimana produkmu berdampak terhadap lingkungan alam.

7. Kurang Resonansi

Gen Z lebih dari sekadar kelompok yang mencari produk yang mereka butuhkan - Mereka juga adalah kelompok yang mencari produk yang "gue banget!".

Artinya, mereka mencari produk atau brand yang memang sesuai dengan kepribadian, cara hidup, sampai cara bersikap mereka.

Inilah pentingnya membangun identitas dan citra brand kamu. Dengan kedua aspek branding ini, kamu bisa menggaet pelanggan gen Z yang memiliki kesamaan kepribadian dan sikap dengan brand yang kamu bangun.

Tanpa identitas yang jelas dan kuat, kamu akan kesulitan menggaet gen Z yang mirip dengan identitas brand yang kamu bangun.

Kesimpulan

7 alasan tadi jadi alasan utama yang bikin gen Z tidak tertarik dengan atau cenderung mengabaikan brand dan produk kamu.

Untuk mencari tahu mengapa gen Z tidak tertarik dengan produkmu, diperlukan riset yang lebih dalam. Saat kamu sudah tahu hasilnya, kamu bisa segera mengambil keputusan untuk memperbaiki hal tersebut agar kamu bisa mulai menggaet gen Z sebagai target pasarmu.

Contact Us