Figure Blog

Stockers, Sudah Kenal Prinsip 5C untuk Mengajukan Pinjaman Usaha ke Bank?

21 Jun 2023

Salah satu cara alternatif untuk menyuntikkan dana atau modal segar ke usaha kamu adalah dengan mengajukan pinjaman ke bank.

Namun, kamu mesti mengerti bahwa prosesnya tidak semudah yang kamu bayangkan.

Kamu perlu mengurus berbagai keperluan administrasi terlebih dahulu. Selain itu, kamu juga memahami dan memenuhi prinsip 5C agar pinjaman kamu bisa diterima oleh pihak bank.

Apa saja prinsip yang terdapat di dalam 5C saat akan mengajukan pinjaman usaha ke bank?

Prinsip 5C untuk Mengajukan Pinjaman Usaha dengan Lancar ke Bank

1. Character

Character, yang juga bisa dianggap sebagai credit score atau credit history, menekankan pada track record atau riwayat pinjaman yang pernah kamu lakukan kepada bank.

Melalui prinsip ini, sebelum memberikan pinjaman, bank akan menilai dan mengevaluasi apakah pada kamu, pada pinjaman-pinjaman terdahulu, memiliki kepatuhan dan keteraturan untuk melunasi pinjaman yang telah diberikan pada bank.

Apabila kamu punya credit score yang baik dan memenuhi kriteria bank, pengajuan pinjaman kamu akan lebih mungkin diterima oleh bank.

Nmaun, apabila kamu punya riwayat yang buruk tentang melunasi pinjaman bank, besar kemungkinan bank tidak akan memberikan kamu pinjaman untuk usahamu.

2. Capital

Capital di sini lebih dari sekadar modal usaha. Secara spesifik, capital juga merujuk kepada cash in hand yang kamu miliki dalam usahamu.

Ketika akan memberikan pinjaman usaha, bank butuh tahu dulu apakah kamu punya cash in hand sampai kas cadangan untuk memastikan bahwa kamu masih sanggup untuk mengembalikan pinjaman yang telah diberikan kepadamu.

Apabila kamu meminjam ketika kondisi usaha sedang kacau dan kamu tidak punya kas cadangan, bank akan lebih enggan untuk memberikan pinjaman karena belum tentu kamu sanggup mengembalikannya.

Ilustrasi Memberi dan Menerima Pinjaman UsahaSumber: Freepik

3. Capacity

Capacity erat kaitannya dengan pendapatan dan utang usahamu. Dalam hal ini, bank akan menilai kestabilan pendapatan usahamu dan rasio utang dengan pendapatanmu.

Kestabilan pendapatan dan rasio utang dengan pendapatan memberikan jaminan bahwa kamu bisa melakukan pencicilan pinjaman dengan konsisten.

Apabila pendapatanmu stabil dan skor rasio utang dengan pendapatanmu tergolong rendah, bank akan cenderung memberi approval untuk pinjamanmu.

Namun, kalau pendapatanmu naik turun dan skor rasio utang dengan pendapatanmu cukup tinggi, kamu perlu terlebih dahulu menekan utang yang kamu punya atau mencari cara untuk mendongkrak pendapatan kamu.

4. Collateral

Secara sederhana collateral adalah harta yang bisa dijadikan jaminan.

Harta seperti rumah, toko fisikmu, sampai berbagai harta yang bisa diambil alih menjadi milik bank apabila ternyata kamu tidak sanggup mengembalikan pinjamanmu.

Dalam mempertimbangkan soal jaminan, kamu perlu memikirkan betul dan dengan penuh kehat-hatian harta apa yang akan kamu jadikan jaminan dan bisa diterima oleh pihak bank saat akan melakukan pinjaman.

5. Conditions

Memberi dan menerima pinjaman bukanlah sesuatu yang bisa taken for granted atau dipandang santai begitu saja. Selalu dibutuhkan syarat-syarat tertentu dalam memberi dan menerima pinjaman.

Umumnya, ada beberapa syarat penting yang perlu dibicarakan agar proses pemberian dan pelunasan pinjaman bisa berlangsung lancar.

Syarat-syarat tersebut antara lain durasi pembayaran pinjaman, besaran pinjaman, bunga pinjaman, sampai tujuan peminjam mengajukan pinjaman. Tidak hanya itu saja, pemberi pinjaman juga akan membahas kondisi seperti kondisi ekonomi sampai dengan industri yang kamu masuki.

Kesimpulan

Prinsip 5C dibutuhkan agar bank bisa memberikan pinjaman kepada orang yang tepat.

Artinya, dari sisi kamu sebagai pemilik usaha, kamu harus memenuhi kelima prinsip tersebut agar pengajuan pinjaman usaha kamu bisa diterima oleh bank.

Selanjutnya, kamu perlu memanfaatkan pinjaman usaha tersebut sesuai rencana kamu sehingga bisnis kamu bisa berkembang dengan baik.

Contact Us