Menentukan konsep produksi ketika akan memulai usaha kamu akan menentukan bagaimana kamu melakukan produksi ke depannya.
Umumnya, kamu bisa memilih dua konsep produksi, yakni make to order dan make to stock.
Lantas, apa saja perbedaan keduanya? Mana yang bisa kamu pilih untuk usahamu?
Make to stock adalah suatu pendekatan atau konsep dalam produksi di mana suatu usaha akan memproduksi stok barang untuk memenuhi permintaan pelanggan.
Artinya, bila suatu usaha memilih menggunakan make to stock, maka usaha tersebut akan melakukan produksi setiap hari dan memastikan stok barang tetap tersedia untuk dapat dibeli pelanggan.
Dalam menerapkan sistem ini, diperlukan pemahaman yang tepat terkait permintaan pelanggan sehingga kamu dapat merancang rencana produksi yang sesuai.
Sementara itu, make to order, sesuai namanya, adalah suatu pendekatan atau konsep produksi di mana suatu usaha lebih berfokus pada produksi stok barang berdasarkan pesanan yang mereka terima.
Hal ini artinya usaha tersebut hanya akan melakukan produksi apabila ada pesanan masuk atau ketika menerima pesanan yang sifatnya spesifik atau kustom.
Sumber: Freepik
Bila suatu usaha memilih untuk menggunakan konsep make to stock, maka usaha tersebut bisa mengurangi waktu tunggu pesanan untuk pelanggan. Pasalnya, usaha tersebut akan selalu memproduksi stok barang dan pelanggan bisa memperolehnya dalam waktu cepat selama masih tersedia.
Make to stock juga memungkinkan suatu usaha untuk membangun perencanaan yang lebih detail terkait bagaimana pemanfaatan sumber daya produksi dan melakukan produksi.
Namun, konsep make to stock adalah konsep yang tergolong kaku, kurang efisien, dan bisa boros biaya. Pasalnya, konsep ini membuat suatu usaha sulit memenuhi permintaan pesanan yang sifatnya kustom. Selain itu, bila terjadi overstock, beban biaya akan meningkat karena harus mengelola stok barang yang berlebih.
Bila suatu usaha memilih menerapkan make to order, usaha tersebut akan mampu memenuhi pesanan kustom dengan mudah. Pelanggan jadi punya kesempatan untuk memperoleh stok barang sesuai dengan permintaan mereka.
Di sisi lain, konsep make to order bikin suatu usaha jadi lebih efisien karena mereka bisa fokus untuk menjalankan produksi untuk pesanan yang telah mereka terima dalam waktu yang lebih cepat.
Namun, konsep make to order membuat pelanggan mau nggak mau harus menunggu pesanan lebih lama karena proses produksinya yang terlalu spesifik. Di samping itu, penjualan dengan konsep ini tergolong fluktuatif karena pesanan nggak selalu datang setiap hari. Proses produksinya pun juga cukup rumit.
Pilihan kembali lagi ke jenis usaha yang akan kamu geluti dan pilihan kamu sebagai pemilik usaha.
Kalau kamu memang menginginkan konsep yang fleksibel untuk produksi dan cenderung nggak monoton, namun nggak masalah dengan risiko dan kerumitannya, konsep make to order bisa kamu pilih.
Namun, kalau kamu nggak ingin repot dalam melakukan perubahan sehingga membutuhkan konsep produksi yang rutin, konsep make to stock sangat cocok untuk usahamu.